DASAR –
DASAR PROBALITAS
Pengertian Probabilitas adalah
suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian
yang acak. Kata probabilitas itu sendiri sering disebut dengan peluang atau
kemungkinan. Probabilitas secara umum merupakan peluang bahwa sesuatu akan
terjadi.
Probabilitas
suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan
terjadinya suatu kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1. Kejadian yang mempunyai
nilai probabilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah
terjadi. Misalnya matahari yang
masih terbit di timur sampai
sekarang. Sedangkan suatu kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 0 adalah
kejadian yang mustahil atau tidak mungkin terjadi. Misalnya seekor kambing
melahirkan seekor sapi.
Probabilitas/Peluang
suatu kejadian A terjadi dilambangkan dengan notasi P(A),
p(A), atau Pr(A). Sebaliknya, probabilitas [bukan A] atau komplemen
A, atau probabilitas suatu kejadian A tidak akan terjadi,
adalah 1-P(A). Sebagai contoh, peluang untuk tidak munculnya mata dadu
enam bila sebuah dadu bersisi enam digulirkan adalah .
Dalam
mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui:
· Eksperimen,
· Hasil
(outcome)
· Kejadian
atau peristiwa (event)
Pendekatan Perhitungan Probabilitas
Ada dua pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu
pendekatan yang bersifat objektif dan subjektif.Probabilitas
objektif dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Pendekatan Klasik
Probabilitas diartikan
sebagai hasil bagi dari banyaknya peristiwa yang dimaksud dengan seluruh
peristiwa yang mungkin menurut pendekatan klasik, probabilitas dirumuskan :
keterangan :
P(A) = probabilitas
terjadinya kejadian A.
x = peristiwa yang
dimaksud.
n = banyaknya
peristiwa.
Contoh :
Dua buah dadu dilempar
ke atas secara bersamaan. Tentukan probabilitas munculnya angka berjumlah 5.
Penyelesaian :
Hasil yang dimaksud
(x) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3). (3,2)
Hasil yang mungkin (n)
= 36, yaitu (1,1), (1,2), (1,3). ….., (6,5), (6,6).
= 0,11
2.
Probabilitas Subjektif
Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan
sebagai tingkat kepercayaan individu yang didasarkan pada peristiwa masa lalu
yang berupa terkaan saja.
Dari
pengertian-pengertian tersebut, dapat disusun suatu pengertian umum mengenai
probabilitas, yaitu sebagai berikut Probabilitas adalah suatu indeks atau nilai
yang digunakan untuk menentukan tingkat terjadinya suatu kejadian yang bersifat
random (acak).
Oleh karena
probabilitas merupakan suatu indeks atau nilai maka probabilitas memiliki
batas-batas yaitu mulai dari 0 sampai dengan 1 ( 0 £ P £ 1).
– Jika
P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa
tersebut tidak akan terjadi.
– Jika
P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa tersebut
pasti terjadi.
–
Jika 0 < P < 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau
peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.
Aturan Penjumlahan :
a.
Kejadian Saling Meniadakan
:
Dua peristiwa atau lebih disebut saling meniadakan
jika kedua atau lebih peristiwa itu tidak dapat terjadi pada saat yang
bersamaan. Jika peristiwa A dan B saling meniadakan, probabilitas terjadinya
peristiwa tersebut adalah
P(A atau B) = P(A) +
P(B) atau
P(A È B) = P(A) + P(B)
Contoh :
Sebuah dadu
dilemparkan ke atas, peritiwanya adalah
A = peristiwa mata
dadu 4 muncul.
B = peristiwa mata
dadu lebih kecil dari 3 muncul.
Tentukan probabilitas
dari kejadian berikut !
– Mata dadu 4 atau
lebih kecil dari 3 muncul!
Penyelesaian :
P(A) = 1/6
P(B) = 2/6
P(A atau B) = P(A) +
P(B)
= 1/6 + 2/6
= 0,5
b.
Kejadian Tidak Saling
Meniadakan :
Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak
saling meniadakan apabila kedua peristiwa atau lebih tersebut dapat
terjadi pada saat yang bersamaan. Jika dua peristiwa A dan B tidak saling
meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah
P(A atau B) = P(A) +
P(B) – P(A dan B)
P(A È B) = P(A) + P(B) – P(A Ç B)
Jika 3 peristiwa A, B,
dan C tidak saling meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut
adalah
P(A È B È C) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A Ç B) – P(A Ç C) – P(B Ç C)
+ P(A Ç B Ç C)
Contoh :
Dua buah dadu
dilemparkan bersamaan, apabila :
A = peristiwa mata (4,
4) muncul.
B = peristiwa mata
lebih kecil dari (3, 3) muncul.
Tentukan probabilitas
P(A atau B) !
Penyelesaian :
P(A) = 1/36
P(B) = 14/36
P(A Ç B) = 0
P(A atau B) = P(A) +
P(B) – P(A Ç B)
= 1/36 + 14/36 – 0
= 0,42
Aturan Perkalian :
a.
Kejadian Tak Bebas :
Dua peristiwa atau lebih disebut kejadian
tidak bebas apabila peristiwa yang satu dipengaruhi atau tergantung pada
peritiwa lainnya. Probabilitas peristiwa tidak saling bebas dapat
pula dibedakan atas tiga macam, yaitu yaitu probabilitas bersyarat, gabungan,
dan marjinal.
·
Probabilitas Bersyarat :
Probabilitas bersyarat peristiwa tidak
saling bebas adalah probabilitas terjadinya suatu peristiwa dengan
syarat peristiwa lain harus terjadi dan peristiwa-peristiwa tersebut
saling mempengaruhi. Jika peristiwa B bersyarat terhadap A, probabilitas terjadinya
periwtiwa tersebut adalah
P(B/A) dibaca probabilitas terjadinya B dengan syarat
peristiwa A terjadi.
Contoh :
Sebuah kotak berisikan 11 bola dengan rincian :
5 buah bola putih bertanda +
1 buah bola putih bertanda –
3 buah bola kuning bertanda +
2 buah bola kuning bertanda –
Seseorang mengambil sebuah bola kuning dari kotak
– Berapa probabilitas bola itu bertanda +?
Penyelesaian :
Misalkan : A = bola kuning
B+ = bola
bertanda positif
B– = bola
bertanda negatif.
P(A) = 5/11
P(B+ Ç A) = 3/11
·
Probabilitas tidak Gabungan :
Probabilitas gabungan peritiwa saling
bebas adalah probabilitas terjadinya dua atau lebih peristiwa secara berurutan
(bersamaan) dan peristiwa-peristiwa itu saling mempengaruhi.
Jika dua peristiwa A dan B gubungan, probabilitas
terjadinya peristiwa tersebut adalah
P(A dan B) = P(A Ç B) = P(A) x P(B/A)
Jika tiga buah peristiwa A, B, dan C gabungan,
probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah
P(A Ç B Ç C) = P(A) x P(B/A) x P(C/A Ç B)
Contoh :
Dari satu set kartu bridge berturut-turut diambil
kartu itu sebanyak 2 kali secara acak. Hitunglah probabilitasnya kartu king (A)
pada pengambilan pertama dan as(B) pada pengambilan kedua, jika kartu pada
pengambilan pertama tidak dikembalikan !
Penyelesaian :
(A) = pengambilan pertama keluar kartu king.
P(A) = 4/52
(B/A) = pengambilan kedua keluar kartu as
P(B/A) = 4/51
P(A Ç B) =
P(A) x P(B/A)
= 4/52 x 4/51
= 0,006
·
Probabilitas Marjinal :
Probabilitas marjinal peristiwa tidak
saling bebas adalah probabilitas terjadinya suatu peristiwa yang tidak memiliki
hubungan dengan terjadinya peristiwa lain dan peristiwa tersebut saling
mempengaruhi. Jika dua peristiwa A adalah marjinal, probabilitas terjadinya
peristiwa A tersebut adalah
P(A) = SP(B Ç A)
= SP(Ai) x P(B/Ai), i = 1, 2, 3,
…..
Contoh :
Sebuah kotak berisikan 11 bola dengan rincian :
5 buah bola putih bertanda +
1 buah bola putih bertanda –
3 buah bola kuning bertanda +
2 buah bola kuning bertanda –
Tentukan probabilitas memperoleh sebuah bola putih !
Penyelesaiana :
Misalkan : A = bola putih
B+ = bola
bertanda positif
B– = bola
bertanda negatif
P(B+ Ç A) = 5/11
P(B– Ç A) = 1/11
P(A) = P(B+ Ç A) + P(B– Ç A)
= 5/11 + 1/11
= 6/11
b.
Kejadian Bebas :
Dua kejadian atau lebih dikatakan
merupakan kejadian bebas apabila terjadinya kejadian tersebut tidak saling
mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dikatakan bebas, kalau kejadian A tidak
mempengaruhi B atau sebaliknya. Jika A dan B merupakan kejadian bebas, maka
P(A/B) = P(A) dan P(B/A) = P(B)
P(A Ç B) =
P(A) P(B) = P(B) P(A)
Contoh :
Satu mata uang logam Rp. 50 dilemparkan ke atas
sebanyak dua kali. Jika A1 adalah
lemparan pertama yang mendapat gambar burung(B), dan A2 adalah lemparan kedua yang mendapatkan gambar
burung(B), berapakah P(A1 Ç A2)!
Penyelesaian :
Karena pada pelemparan pertama hasilnya tidak
mempengaruhi pelemparan kedua dan P(A1) = P(B) = 0,5
dan P(A2) = P(B) = 0,5, maka P(A1 Ç A2) = P(A1) P(A2) = P(B) P(B) =
0,5 x 0,5 = 0,25.
Rumus Bayes :
Jika dalam suatu ruang sampel (S) terdapat beberapa
peristiwa saling lepas, yaitu A1, A2, A3, …., An yang memiliki probabilitas tidak sama dengan
nol dan bila ada peritiwa lain (misalkan X) yang mungkin dapat terjadi pada
peristiwa-peristiwa A1, A2,
A3, …., An maka probabilitas
terjadinya peristiwa-peristiwa A1, A2, A3, …., An dengan diketahui peristiwa X tersebut
adalah
Contoh :
Tiga kotak masing-masing memiliki dua laci. Didalam
laci-laci tersebut terdapat sebuah bola. Didalam kotak I terdapat bola emas,
dalam kotak II terdapat bola perak, dan dalam kotak III terdapat bola emas dan
perak. Jika diambil sebuah kotak dan isinya bola emas, berapa probabilitas
bahwa laci lain berisi bola perak?
Penyelesaian :
Misalkan : A1 peristiwa
terambil kotak I
A2 peristiwa
terambil kotak II
A3 peristiwa
terambil kotak III
X peristiwa laci yang dibuka berisi bola
emas
Kotak yang memenuhi pertanyaan adalah kotak III (P(A3/X)).
P(A1) =
1/3 P(X/A1) = 1
P(A2) =
1/3 P(X/A2) = 0
P(A3) =
1/3 P(X/A3) = ½
Tidak ada komentar:
Posting Komentar