Sabtu, 22 September 2018

zeinalfi.blogspot.com
Penyajian Data
Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut  data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data - data itu masih berwujud apa adanya atau sebagaimana data itu diperoleh.
Penyajian data merupakan  salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian  yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan  yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data.
Untuk membantu pemahaman BAB Penyajian Data ini dengan baik, saya tampilkan kembali “TAHAPAN STATISTIKA” yang sudah dibahas
pada pertemua pertama yaitu dalam materi Pengantar Statistik 1.
Berikut bentuk tabel, grafik ataupun diagram.
Tujuan Penyajian Data :
1.     Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi,
2.    Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti,
3.    Memudahkan dalam membuat analisis data, dan
4.   Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, akurat dan tersusun dengan rapi.
Fungsi Penyajian Data :
1.     Menunjukkan perkembangan suatu keadaan
2.    Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.
Cara penyajian data ada tiga macam, yaitu :
1.     Narasi, yaitu cara penyajian data hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk narasi atau kalimat.
2. Tabel, yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu dengan sistematis. Misalnya berat badan manusia menurut jenis kelamin, jumlah pegawai menurut pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan, dan lain lain.
3. Grafik atau Diagram, yaitu gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka atau simbol-simbol yang biasanya dibuat berdasarkan data dari tabel yang telah dibuat.
Penyajian Data dengan Narasi
Penyajian secara narasi atau teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat. Misalnya, penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan pantai lebih tinggi bila dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman atau misalnya penerapan sistem online dikampus saudara tahun ini lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya atau penjualan hp didaerah parmakan lebih besar dibandingkan desa makece.
Penyajian Data degan Tabel
Tabel adalah kumpulan data yang disusun berdasarkan baris dan kolom. Baris dan kolom ini berfungsi untuk menunjukkan data terkait
keduanya. Dimana titik temu antara baris dan kolom adalah data yang dimaksud. Sebuah tabel terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
·         Judul Tabel yang mewakili keseluruhan isi tabel, terletak di bagian atas tabel, biasanya memuat nomor tabel dan judul tabel itu sendiri. Judul tabel harus dibuat singkat dan jelas.
·         Judul Kolom, memuat keterangan keterangan (termasuk unit), dibuat ringkas, jika ada penjumlahan data dalam baris dimuat pada kolom terakhir. Bila jumlah kolom banyak dapat diberi nomor. Ditambahkan unit ukuran (Rp, cm, %, dll).
·         Badan Tabel : memuat data. Data dapat dikelompok-kelompokkan. Penjumlahan data dalam kolom dimuat pada baris paling bawah.
·         Kolom tabel, yaitu urutan deret tabel yang memanjang dari kiri ke kanan dan memuat infomasi secara vertikal (dari atas ke bawah)
·         Baris tabel, yaitu urutan lajur tabel yang memanjang dari atas ke bawah dan memuat informasi secara horizontal (dari kanan ke kiri)
·         Kaki Tabel : keterangan-keterangan tambahan, sumber data yaitu keterangan dari mana data itu dikutip atau diambil.
·         Keterangan dibawah (foot note) : dapat disertakan untuk memberi penjelasan mengenai judul, kepala kolom, atau angka-angka dalam tabel, jika diperlukan

Tabel satu arah (one way table)
Tabel satu arah adalah tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal, golongan, kelompok atau satu karakteristik saja.
Misalnya data indeks prestasi dari 10 mahasiswa, dengan nama-nama A, B, C, D,E, F, G, H, dan I, dimana secara berurutan memperoh IP 2,5, 2,8 2,9, 3, 3,1, 3,5, 3,2, 3,4, 3,2, 3,3. Dalam hal ini, obyek penelitian yaitu mahasiswa (diwakili dengan nama masing-masing siswa), diterangkan dengan hanya menggunakan satu kareteristik data saja yaitu indeks prestasinya.
Tabel dua arah (two way table)
Tabel dua arah adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara dua hal atau karakteristik.
Misalnya data jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin, asal daerah dan agama, jumlah mahasiswa menurut jurusan dan jenis kelamin, dan lain sebagainya.
Tabel Tiga Arah (Three Way Table)
Tabel tiga arah yaitu tabel yang menunjukkan hubungan dua hal atau dua karakteristik yang berbeda.
Misalnya data Produksi kedelai menurut jenis varietas dan daerah panen.



Selain penggolongan diatas, ada juga yang menggolongkan tabel dalam bentuk :
Tabel Baris Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh, tabel daftar ip seorang mahasiswa pendidikan statistik.
Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom. Contoh Banyak Murid Sekolah Di Daerah Antah Menurut Tingkat Sekolah Dan Jenis KelaminTahun 2016.

Tabel Silang
Tabel Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable.
Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya.
Penyususnan tabel juga dapat tujuan penelitian tertentu, misalnya berdasarkan waktu, wilayah, keadaan atau frekuensi :
·         Berdasarkan Waktu (time serie)
Menyusun data dengan berdasarkan waktu maka pertimbangan waktu menjadi pokok atau menjadi pertimbangan utamanya
·         Berdasarkan Wilayah
Menyajikan data dengan cara ini, dasar utamanya penyusunannya adalah menggunakan wilayah atau regional atau daerah sebagai acuannya.
·         Berdasarkan Keadaan / Frekuensi
Menyusun data dengan cara ini dasar pertimbangannya adalah kondisi fisik atau banyaknya kejadian pada suatu tempat dalam waktu tertentu.

Setelah mengetahui bentuk-bentuk tabel, ada baiknya kita mengetahui cara memasukkan atau menginput data kedalam sebuah tabel.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah yang besar dan komplek, untuk hal ini kita memerlukan metode atau cara pengorganisasian data yang disebut distribusifrekuensi.
Distribusi frekuensi menunjukkan sebaran distribusi data yang ada, yang tersusun atas frekuensi tiap-tiap kelas atau kategori. Frekuensi tiap kelas/katagori menunjukkan banyak pengamatan dalam kelas atau katagori yang bersangkutan.
Ada 2 jenis distribusi frekuensi :
·         Distribusi Frekuensi Numerikal
Distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya dinyatakan dalam bentuk angka-angka atau secara kuantitatif. Contoh hasil ujian mid semester dalam matakuliah Statitik 1 dari 40 orang mahasiswa Unversitas Esa Unggul jakarta tahun 2016.
·         Distribusi Frekuensi Kategorikal
Distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya berdasarkan atas jenis data atau golongan data yng dilakukan secara kualitatif. Contoh diperoleh data tingkat pendidikan penduduk kelurahan kampung sembilan tahun 2018.

Penyusunan Distribusi Numerical
Distribusi Frekuensi adalah penyusunan data dalam bentuk kelompok mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar berdasarkan kelas-kelas interval dan kategori tertentu.
Beberapa bagian yang harus diperhatikan dalam Distribusi Frekuensi antara lain:
1.     Kelas Interval/Jumlah Kelas Interval (Class) Kelas merupakan kelompok-kelompok nilai atau variabel. Jumlah kelas menunjukkan jumlah kelompok nilai/variabel dari data yang diobservasi.
Dalam menentukan Jumlah Kelas Interval terdapat 3 pedoman sebagai berikut:
a. Pada umumnya jumlah kelas interval yang dipergunakan dalam penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi berkisar antara 6-15 kelas.
b. Ditentukan dengan Membaca Grafik `Jumlah Interval Kelas Dengan menggunakan  Grafik yang menunjukkan hubungan antara banyaknya data (n) dengan jumlah kelas  interval yang diperlukan, maka penentuan jumlah kelas interval akan lebih cepat.
c. Ditentukan dengan Rumus Sturges Jumlah Interval Kelas Interval juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus Sturges sebagai berikut:
Misalnya: Jumlah Data ada 150, maka jumlah Kelas Intervalnya adalah:
K = 1 + 3,3. Log 150
K = 1 + 3,3. 2,17
K = 1 + 7,161 K = 8,161   Dibulatkan menjadi 8 atau 9
Dimana :
K = Jumlah Kelas Interval
n = Jumlah Data Observasi
Log = Logaritma
2.    Batas Kelas (Class Limits).
Merupakan nilai-nilai yang membatasi antara kelas yang satu dengan kelas berikutnya.
Terdiri atas 2 macam, yaitu:
a. Batas Kelas Bawah (Lower Class Limits) Yaitu nilai atau angka yang terdapat pada bagian sebelah kiri dari setiap kelas.
b. Batas Kelas Atas (Upper Class Limits) Yaitu nilai atau angka yang berada pada bagian sebelah kanan dari setiap kelas.
3.    Rentang Data (Range), yaitu selisih antara data tertinggi dengan data terendah (Data terbesar dikurangi Data terkecil) Pada Contoh gambar 8 di atas, maka Rentang Data 85-50 = 35.
4.    Panjang Interval Kelas (Interval Size) = Panjang Kelas, adalah jarak antara tepi kelas atas dengan tepi kelas bawah. Dapat dihitung dengan cara: Rentang Data “dibagi Jumlah Kelas.
Pada contoh gambar 8 di atas, maka Panjang Interval kelasnya adalah: 35/6 = 5,8 (Dibulatkan = 6).
5.    Frekuensi Kelas (Class Frequency) Merupakan banyaknya jumlah data yang terdapat pada kelas tertentu. Misalnya pada contoh tabel di atas, Frekuensi pada kelas interval 50-55 adalah 3; pada kelas interval 56-61 adalah 7, dan seterusnya.

Teknik Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
Untuk membuat sebuah Tabel Distribusi Frekuensi, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
·         Mengurutkan data mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
·         Menghitung Rentang/Range (R), yaitu Data terbesar dikurangi dengan Data terkecil.
·         Menentukan jumlah kelas, dengan menggunakan rumus Sturges:
K = 1 + 3,3. Log n
·         Menghitung Panjang Kelas atau Interval, dengan rumus: Panjang Kelas (P) = Rentang (R) : Jumlah Kelas
·         Membuat tabel distribusi frekuensi yang terdiri atas kolom Interval Kelas, Tally, dan Frekuensi.
·         Menghitung jumlah Frekuensi dengan Tally atau melidi dalam Kolom Tally sesuai dengan banyaknya data.
·         Setelah jumlah keseluruhan Frekuensi ditemukan, kemudian kolom Tally dihilangkan dalam Penyajian Data dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi













Penyajian Data degan Grafik atau Diagram
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk narasi dan tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau lengkapnya grafik frekuensi.
·         Grafik
1. Grafik Histogram / Batang
2. Grafik Poligon
3. Grafik Kurve
4. Grafik Garis
·         Diagram
1.     Diagram Lingkaran dalam Derajat (0)
2.    Diagram Lingkaran dalam Persentase (%)
3.    Diagram batang
4.    Diagram Garis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar